Bye 2017, Welcome 2018
Tidak terasa besok sudah
memasuki tahun dimana bumi telah selesai berotasi kurang lebih selama 365 hari
mengelilingi matahari. Tentu ada banyak hal – hal indah yang sudah kita lewati
bukan? Yapss begitu juga dengan saya. Begitu banyak hal yang sangat indah yang
saya dapatkan, kalaupun ada hal yang kurang menyenangkan itu adalah keindahan
yang tertunda. Ecileeeeeee
Di 2017 banyak hal super duper
luar biasa yang dialami, banyak peran baru yang saya perankan, perasaan hati
yang belum pernah dirasakan, serta kejutan – kejutan indah :). 2017 memberi saya kesempatan
menjadi seorang pengangguran, yaps di 2017 saya resmi tidak bekerja lagi di
perusahaan supplier alat yang pernah saya ceritakan sebelumnya, tapi di 2017
saya mendapatkan peran baru. 03 Februari 2017 menjadi tanggal bersejarah saya
dan si Dia (ceileee si Dia) (red : suami, namanya abang Surya), iya! Saya sudah
resmi menjadi seorang istri. Istri dari seseorang yang belum lama saya kenal
tapi sudah berani meminang dan berbicara semuanya dengan orang tua saya. Dan
jadilah 03 Februari jadi tanggal yang
kata orang anniversariannya kita. Ulaaaalaaaaa
Hari – hari saya jalani dengan
yang namanya LDR (Lalui semua Dengan Rindu) hihihihi. Seminggu menikah, si Dia
harus pergi ke Surabaya karena memang penempatan kerja si Dia disana. Dan saya
dituntut untuk menyelesaikan ekstensi kuliah yang saya ambil waktu saya masih
bekerja, sayang katanya. Voice call, video call, chattingan adalah rutinitas
komunikasi yang sering kita lakukan. Ada banyak rindu dan cemburu yang kita
kumpulkan. Ada banyak air mata yang
tumpah karena rindu, ada banyak emosi dan penjelasan saat cemburu. Curigaan
pasti, tapi tidak ingin buruk sangka, karena Allah SWT pasti membiarkan semua
berjalan baik – baik saja. Dan akhirnya kita punya waktu panjang ketemu. Bukan
Dia yang ke Medan, waktu itu sedang ada kerjaan di Makassar. Dan akhirnyalah
saya ke Makassar, untungnya transit Surabaya jadi sampai di Surabaya saya udah
ketemu Dia J.
Tapi, dari Surabaya ke Makassar pun kita beda pesawat. Gak papa yang penting
rindunya hilang sedikit hihihi. Seminggu di Makassar, saya ikut balik ke
Surabaya sampai setidaknya melewati puasa pertama dengan si Dia. Dan akhirnya
kita harus LDR lagi, hikssss.
Dibalik LDRan kita untuk ketiga
kalinya, Allah SWT kasih hadiah. Yap, pulang dari Surabaya Alhamdulillah saya
hamil. Ada makhluk kecil yang bersemayam di rahim sekarang. Menjalani peran
mahasiswi ekstensi tingkat akhir, yang harus penelitian, menyelesaikan skripsi,
plus calon ibu dari janin mungil yang insyaallah jadi anak yang cerdas,
sholehah, menyenangkan untuk sekitar, penyemangat ayah bunda. Jadilah saya bawa
– bawa calon bayi ini kemana – mana. “Gak papa ya nak, insyaallah adek dan bunda kuat, kita selalu dapat dan semangat
dari ayah”. Trisemester pertama dijalani dengan baik, bukan tanpa mual.
Alhamdulillah tidak separah – parahnya. Masih bisa kesana kemari, makan makin
banyak, berat badan juga makin meningkat hihihi. Efek mikir skripsi plus
mengandung mungkin. Apa yang mau diturutin sendiri dulu, karena LDR itu, tapi
apa – apa tetap izin sama suami.
Penelitian juga dijalani dengan
drama, karena mau kejar target ini itu. Tapi Allah SWT itu sebaik – baiknya
pembuat skenario kehidupan. Memasuki trisemester
kedua dijalani benar – benar tanpa suami. Kerjaan padet, saya juga mau kesana,
takut penelitian dan skripsi saya tertunda. Jadilah saya mengalah pada rindu.
Semakin terkuraslah bak mandi eh, emosi. Mengalami stress, terkadang iya. Tapi
balik lagi, saya gak boleh gini, saya sedang hamil. Gimanapun kondisi saya
pasti berpengaruh ke bayi yang ada dikandungan. Saya harus kuat, banyak senyum
dan happy. Walaupun kadang – kadang cengeng lagi (maafin bunda ya nak).
Bulan November saya tergetin
untuk selesaiin semua. Tapi ya itu, terkendala waktu dan mungkin belum rejeki.
Saya belum bisa selesaiin sidang. Saya juga gak mau maksain, takut berpengaruh
kekandungan. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada drama yang gimana – gimana
untuk kehamilan. Insyaallah lancar dan normal sampai lahiran. Sidang meja hijau
untuk meraih gelar sarjana saya jalani di bulan Desember , itu juga banyak ini
itunya. Tidak selancar seharusnya, gak papa biar saya banyak gerak juga, gak
minta dikasihani juga. Alhasil 1 hari setelah si Dia balik untuk cuti akhir
tahun, saya menjalani sidang meja hijau. Alhamdulillah nak, bunda dapat nilai
yang sangat memuaskan :). Terima kasih sudah temani bunda nak,
insyaallah harapan baik orang – orang yang ngeliat kita dikabulin Allah,
dijauhin dari yang kurang mneyenangkan. Maafin bunda kalau sering labil, kadang
juga cengeng. Terima kasih sudah buat bunda jatuh cinta walaupun kita belum
pernah ketemu. Terima kasih karena sudah jadi kuat, gak ngerepotin, insyaallah
kedepannya lancar. Kamunya sehat bunda juga, biar bisa main sama kamu. Untuk si
Dia terima kasih juga untuk semua – muanya. Terima kasih sudah jaga saya dari
kejauhan, mendoakan saya, mengalah dalam kesenangan demi saya. Insyaallah
selalu diberkahi sehat dan panjang umur. Terima kasih untuk drama emosi dan
cemburu yang paling indah, yang tidak seindah drama korea yang pernah saya
lihat (saya bukan penggemar tapi ada beberapa film yang saya tonton). Terima
kasih karena tidak membatasi ruang gerak saya dalam hal kebaikan. Saya mohon
selalu ingatkan saya dikala apapun. Terima kasih juga untuk Mamak dan Ayah
saya, yang selalu jaga saya walaupun saya sudah menikah. Masih menjadi
perpanjangan tangan suami saya, untuk menjaga saya. Masih kasih nasihat dikala
keegoisan saya meningkat. Terima kasih untuk wejangan – wejangan indah. Dan
teruntuk adik – adik saya, saya mencintai kalian, walau saya sering marah,
terkadang juga lebih anak – anak dari kalian. Terima kasih karena sudah
menghibur dan menolong saya.
Saya harap tahun kedepannya
lebih indah dari ini. Ada banyak hal yang luar biasa yang akan terjadi. Selalu
berbaik sangka dengan apa yang ada didepan walaupun hitam, jadikan yang
dibelakang kenangan dan pembelajaran. Assalmualaikummmmm :)
Komentar
Posting Komentar